Minggu, 21 Agustus 2011

Al-Baqarah

Assalamualaikum. Masih dalam rangka ramadhan, mari kita membahas surah al-baqarah. Meski hanya mengetik ulang apa yang ada dalam tafsir, namun tidak ada salahnya membagi kepada sahabat-sahabat.

البقرة

Muqaddimah

Surat “Al-baqarah”. Dinamakan demikian karena di dalam surat ini disebutkan kisah penyembelian sapi betina yang diperintahkan oleh Allah kepada bani-Israil, dimana dijelaskan watak orang yahudi pada umumnya. Juga dinamai “Fusthaathul-qur’an” (puncak Al-Quran) karena memuat beberapa hokum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga dengan surat “alif-laam-miim” karena surat ini di mulai dengan Alif-laam-miim.

Rangkuman Isi Kandungan

Ayat 1-20

Pada ayat 1-20 surat Al-Baqarah menjelaskan tentang beberapa hal. Diantaranya :

Tiga golongan manusia dalam menhadapi Al-Qur’an. Ketiga golongan tersebut yakni golongan mu’min, kafir, dan munafik.

Golongan pertama yakni golongan mu’min.

Yang dimaksud disini ialah orang-orang yang meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa kitab Al-Qur’an tidak ada keraguan padanya dan merupakan petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

Bertaqwa disini ialah beriman kepada yang ghaib (percaya kepada Allah, Malaikat, Hari akhir, dan hal-hal ghaib lainnya), mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang telah di anugerahkan kepada mereka.

Serta mereka yang beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu (kitab-kitab sebelum Al-Qur’an; Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-shuhuf yang diturunkan kepada Rasul, Allah menurunkannya kepada rasul dengan memberikan wahyu kepada Jibril, lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul), serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat.

Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari tuhan mereka merekalah orang-orang yang beruntung.

Golongan kedua, golongan kafir.

Sesungguhnya orang-orang kafir, meskipun sudah engkau berikan peringatan ataupun tidak engkau peringatkan, mereka tetap saja tidak akan beriman.

Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka (orang yang tidak dapat menerima petunjuk, dan segala nasehat yang diberikan kepadanya tidak akan berbekas), dan penglihtannya-pun ditutup (mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dan tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, dipermukaan bumi, dan pada diri mereka sendiri). Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

Golongan ketiga yakni golongan munafik.

Diantara manusia ada yang mengatakan “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian” padahal sesungguhnya mereka bukan orang-rang beriman.

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka tidak sadar mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang mereka tidak sadar.

Dalam hatinya ada penyakit (keimanannya terhadap kebenaran Nabi Muhammad SAW lemah, yang menyebabkan kedengkian, iri hati dan dendam terhadap Nabi s.a.w., agama dan oran-orang Islam), lalu ditambah Allah penyakitnya dan bagi mereka siksa yang amat pedih, disebabkan mereka berdusta.

Dan bila dikatakan kepada mereka; Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi ini mereka lalu menjawab ; “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”


Ingat, sesungguhnya mereka itulah yang membuat kerusakan tetapi mereka tidak menyadarinya.

Apabila dikatakan kepada mereka : “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain yang telah beriman”, mereka menjawab : “Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman?” Sesungguhnya merekalah orang-orang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.

Dan jika berjumpa dengan orang-orang yang beriman, maka mereka mengatakan: “Kami telah beriman”, namun jika kembali kepada pemimpin-pemimpin mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanya berolok-olok”.

Allah akan membalas olok-olok mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.

Merekaitulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.

Orang seperti mereka diumpamakan seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya yang menerangi mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali kejalan yang benar.

Atau seperti orang-orang yang ditimpa hujan lebat dari langit yang gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena mendengar suara petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.

Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka, mereka berjalan dibawah sinar itu, dan bila gelap menimpa, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Sampaikanlah walau satu ayat.... Wassalam... ^_^